Sekilas Tentang Kehamilan
Dalam Ilmu Kebidanan
Kehamilan terbagi menjadi 2, yaitu kehamilan normal (tanpa komplikasi) dan
kehamilan dengan komplikasi. Disini akan dibahas tentang definisi dari
kehamilan normal itu sendiri.
1. Proses Permulaan
Kehamilan
a. Usia produktif
bagi wanita untuk hamil
Usia produktif
bagi para wanita untuk hamil adalah usia 20-35 tahun, karen pada usia tersebut alat reproduksi wanita dalam
keadaan siap dan aman untuk menjalani dan menghadapi proses kehamilan. Karena
seiring dengan bertambahnya usia, fungsi organ reproduksi seperti indung telur
dan rahim makin kurang optimal. Hamil di atas usia 35 tahun identik dengan
meningkatnya berbagai resiko seperti keguguran, preeklamsi, bayi lahir dengan
sindrom down dan komplikasi lainnya.
b.
Prinsip terjadinya kehamilan
1) Pembuahan/ fertilisasi yaitu
proses bertemunya ovum dengan spermatozoa
2) Pembelahan sel (zigot) yaitu
hasil dari pembuahan tersebut.
3) Nidasi/ implantasi zigot
tersebut pada dinding saluran reproduksi, implantasi pada lapisan endometrium.
4) Pertumbuhan dan perkembangan
zigot - embrio - janin menjadi individu baru.
2. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses
pembuahan atau fertilisasi dengan bertemunya sel telur (ovum) dengan sel benih
(sperma), yang kemudian mengadakan pembelahan sel dan setelah itu berimplantasi
pada dinding saluran reproduksi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi
embrio dan setelah itu menjadi janin.
(ilmu kebidanan, 2006)
Kehamilan sendiri
dibagi menjadi 3 trimester, yaitu :
- trimester pertama :
usia kehamilan 0 - 12 minggu
- trimester kedua
: usia kehamilan 12 - 28 minggu
- trimester ketiga
: usia kehamilan 28 - 42 minggu
3. Tanda - tanda
kehamilan
a.
Tanda - tanda dugaan hamil
- Tanda tanda tidak pasti
1) Amenorea (tidak haid)
2) Nausea dan emesis (mual dan muntah)
3) Mengidam
4) Sinkope (pingsan)
5) Mammae menjadi tegang dan membesar
6) Anoreksia (tidak nafsu makan)
7) Sering miksi
8) Konstipasi atau obstipasi
9) Pigmentasi kulit
10) Varises
b.
Tanda- tanda kemungkinan hamil :
1) Perut membesar
2) Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
konsistensi dari rahim
3) Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
a) Tanda
Hegar (isthmus menjadi lebih panjang dan lunak)
b) Tanda
Chadwick (vulva dan vagina semakin merah dan kebiruan)
c) Tanda
Piskacek (pertumbuhan rahim ke semua arah)
d) Tanda
Braxton Hiicks (terjadi perubahan konsentrasi pada esterogen dan
progesterone sehingga
menimbulkan kontraksi alam
e) Teraba
ballotement
4) Suhu Basal
suhu tubuh
37,2 derajat celcius - 37,8 derajat celcius pada pemeriksaan
HCG
c. Tanda-tanda pasti kehamilan
1) adanya gerakan janin
dalam rahim
2) teraba bagian-bagian
janin
3) adanya denyut jantung
janin (djj)
4. Perubahan Anatomi dalam Kehamilan
1) Rahim atau uterus
Rahim yang semula beratnya 3000 gram, pada akhir kehamilan menjadi 1000 gram.
Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke
semua arah, tetapi terjadi perubahan yang cepat di daerah implantasi plasenta. sehingga
rahim bentuknya tidak sama.
2) Serviks
Serviks menjadi lebih lunak dan lebih mudah berdilatasi, yang biasa disebut dengan
pematangan serviks. Dengan demikian serviks
menjadi lebih mudah berdilatasi pada saat persalinan.
3) Vagina dan vulva
terjadi peningkatan pembuluh darah pada
vagina dan vulva karena pengaruh estrogen, sehingga tampak semakin merah dan
kebiru-biruan.
4) Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan indung
telur (ovarium) yang mengandung korpus luteus. Gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta sempurna. yaitu pada kehamilan 16 minggu.
5) Payudara
Pada payudara terjadi petumbuhan dan
perkembangan sebagai persiapan pemberian ASI pada saat laktasi. Ini adalah pengaruh
dari hormon estrogen, progesteron dan somamotropin.
5. Perubahan Psikologi dalam kehamilan
a. Perubahan psikologi pada trimester I
1) Terjadinya peningkatan kadar hormon
estrogen dan progesteron dalam tubuh,
sehingga menyebabkan
timbulnya rasa mual dan muntah. Menjadikan ibu merasa lemah dan tidak enak
badan.
2) Mencari tanda-tanda yang lebih meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil.
3) Terjadinya penurunan libido
Cara mengatasinya yaitu dengan membicarakan
masalah, penuhi kebutuhan nutrisi,
mencoba untuk bersanta dan melibatkan peran
serta suami.
b. Perubhan Psikologis pada trimester II
1) Mengembangkan identitas keibuannya sendiri.
2) Tubuh sudah mulai terbasa dengan adanya perubahan peningkatan
hormon.
3) Rasa tidak nyaman berkurang.
4) Dapat menerima kehamilannya.
5) Perut belum terlalu besar sehingga ibu belum merasakan
beban dalam kehamilan.
6) Dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif.
7) Meningkatnya libido
Cara mengatasi, bangun rasa percaya diri ibu, perbanyak
pujian dan berikan gambaran
janin dalam kandungannya.
c. Perubahan psikologis pada trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut dengan sebutan periode menunggu dan waspada.
Sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar dengan kelahiran
bayinya. Gerak bayi dan
membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu pada
bayinya. Pada
trimester ini ibu seringkali merasa khawatir atau takut
kalau-kalau bayi yang
dilahirkannya tidak normal. Ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya menghindari dari benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya, serta
merasa takut akan rasa sakit saat melahirkan nanti, bahaya fisiknya, serta melakukan
persiapan untuk kelahiran bayinya dan menjadi orangtua.
dengan normal, perubahan-perubahan yang ada terjadi karena faktor fisiologis dan tidak
adanya kelainan serta komplikasi.
Komentar
Posting Komentar